Saham Oracle Menurun Setelah Rilis Laporan Keuangan Kuartal 2 dengan Kinerja Bervariasi

Hasil fiskal 2Q Oracle (ORCL.US) tidak sesuai dengan ekspektasi Wall Street. Pendapatan mencapai $12,94 miliar, naik 5% YoY dibandingkan ekspektasi $13,05 miliar. Namun, laba per saham mengalahkan estimasi sebesar $1,34 (disesuaikan) dibandingkan dengan prediksi $1,32.  

Menganalisis segmen bisnis tertentu, layanan cloud, dan pendapatan dukungan lisensi naik 12% menjadi $9,64 miliar tetapi turun di bawah ekspektasi $9,71 miliar. Pendapatan lisensi cloud dan lokal turun 18% menjadi $1,18 miliar, lagi-lagi sedikit di bawah ekspektasi $1,21 miliar. Pendapatan layanan juga mengecewakan pada $1,37 miliar versus konsensus $1,40 miliar. 

Sebagai catatan positif, pendapatan infrastruktur cloud melonjak 52% menjadi $1,6 miliar. Klien-klien besar yang dimenangkan selama periode ini termasuk startup AI milik Elon Musk, xAI, Halliburton, dan Samsung. Namun, xAI menginginkan lebih banyak chip AI daripada yang dapat disediakan Oracle karena kekurangan GPU di seluruh industri. 

Selama kuartal ini, Oracle juga mendapatkan Microsoft sebagai pelanggan cloud dan akan meluncurkan 20 pusat data yang terhubung dengan Azure dalam beberapa bulan ke depan, menurut pernyataan dari salah satu pendiri Oracle, Larry Ellison. 

Panduan 3Q Oracle juga gagal memenuhi prediksi para analis. Perusahaan memperkirakan laba bersih per saham yang disesuaikan antara $1,35-$1,39 dan pertumbuhan pendapatan 6-8%. Para ahli memperkirakan EPS yang disesuaikan sebesar $1,37 dan pendapatan sebesar $13,34 miliar, yang mengindikasikan peningkatan pendapatan sebesar 7,6%. 

Ellison menyatakan optimismenya terhadap masa depan, dengan memproyeksikan tingkat pertumbuhan Oracle Cloud Infrastructure akan tetap lebih dari 50% setiap tahunnya selama beberapa tahun ke depan. Divisi NetSuite Oracle juga melakukan akuisisi, dengan membeli perusahaan perangkat lunak layanan lapangan asal Australia, Next Technik. 

Meskipun terjadi penurunan saham pasca-laba, saham Oracle masih naik sekitar 41% pada tahun 2023, secara signifikan mengungguli imbal hasil S&P 500 sebesar 20%. 

(Oracle Stock Performance One-year Chart) 

Disclaimer  

Komentar, berita, penelitian, analisis, harga, dan semua informasi yang terkandung dalam artikel hanya berfungsi sebagai informasi umum untuk pembaca dan tidak menyarankan saran apa pun. Ultima Markets telah mengambil langkah-langkah yang wajar untuk memberikan informasi terkini, namun tidak dapat menjamin keakuratannya, dan dapat melakukan perubahan tanpa pemberitahuan. Ultima Markets tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat penggunaan informasi yang diberikan.