Important Information

This website is managed by Ultima Markets’ international entities, and it’s important to emphasise that they are not subject to regulation by the FCA in the UK. Therefore, you must understand that you will not have the FCA’s protection when investing through this website – for example:

  • You will not be guaranteed Negative Balance Protection
  • You will not be protected by FCA’s leverage restrictions
  • You will not have the right to settle disputes via the Financial Ombudsman Service (FOS)
  • You will not be protected by Financial Services Compensation Scheme (FSCS)
  • Any monies deposited will not be afforded the protection required under the FCA Client Assets Sourcebook. The level of protection for your funds will be determined by the regulations of the relevant local regulator.

Note: Ultima Markets is currently developing a dedicated website for UK clients and expects to onboard UK clients under FCA regulations in 2026.

If you would like to proceed and visit this website, you acknowledge and confirm the following:

  • 1.The website is owned by Ultima Markets’ international entities and not by Ultima Markets UK Ltd, which is regulated by the FCA.
  • 2.Ultima Markets Limited, or any of the Ultima Markets international entities, are neither based in the UK nor licensed by the FCA.
  • 3.You are accessing the website at your own initiative and have not been solicited by Ultima Markets Limited in any way.
  • 4.Investing through this website does not grant you the protections provided by the FCA.
  • 5.Should you choose to invest through this website or with any of the international Ultima Markets entities, you will be subject to the rules and regulations of the relevant international regulatory authorities, not the FCA.

Ultima Markets wants to make it clear that we are duly licensed and authorised to offer the services and financial derivative products listed on our website. Individuals accessing this website and registering a trading account do so entirely of their own volition and without prior solicitation.

By confirming your decision to proceed with entering the website, you hereby affirm that this decision was solely initiated by you, and no solicitation has been made by any Ultima Markets entity.

I confirm my intention to proceed and enter this website Please direct me to the website operated by Ultima Markets , regulated by the FCA in the United Kingdom

Web3: Revolusi Internet Terdesentralisasi

Summary:

Apa itu Web3? Pelajari revolusi internet terdesentralisasi berbasis blockchain. Pahami beda Web3 vs Web 2.0, NFT, DeFi, DAO, dan tantangan masa depannya.

Apa Itu Web3? Mendefinisikan Evolusi Internet

ilustrasi dari apa itu web 3 - ultima markets

Apa itu Web3 memang menjadi pertanyaan banyak orang. Web3 sendiri adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan generasi internet berikutnya yang diproyeksikan, yang didasarkan pada teknologi blockchain, yang merupakan tulang punggung cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum. Sederhananya, Web3 adalah internet yang terdesentralisasi dan tidak dikendalikan oleh satu entitas pusat atau segelintir perusahaan teknologi raksasa (seperti Google, Amazon, atau Facebook, yang mendominasi Web 2.0 saat ini).

Untuk memahami pentingnya Web3, kita harus melihat kembali evolusi internet:

  • Web 1.0 (1990-2004): Ini adalah internet “hanya-baca” (read-only). Pengguna sebagian besar hanya mengonsumsi konten yang dibuat oleh orang lain. Contohnya adalah situs web statis pribadi dan direktori seperti Yahoo!.
  • Web 2.0 (2004-Sekarang): Ini adalah internet “baca-tulis” (read-write), yang didominasi oleh platform media sosial dan aplikasi seluler. Pengguna dapat membuat konten, namun data dan kendali atas platform tersebut masih dipegang oleh perusahaan teknologi besar (sentralisasi). Inilah era Big Tech dan ekonomi perhatian.
  • Web3 (Masa Depan): Ini adalah internet “baca-tulis-milik” (read-write-own). Berkat blockchain, Web3 memungkinkan pengguna untuk memiliki data, aset digital, dan bahkan tata kelola platform yang mereka gunakan. Ini mengalihkan kekuasaan dari korporasi kembali ke individu pengguna.

Dalam Web3, alih-alih berinteraksi dengan server yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan, pengguna berinteraksi dengan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang berjalan di jaringan komputer peer-to-peer (P2P). Transaksi dan data diverifikasi dan dicatat pada buku besar yang tidak dapat diubah (blockchain), memberikan transparansi dan keamanan tanpa memerlukan perantara. Pengguna dapat masuk ke dApps menggunakan dompet kripto mereka, yang berfungsi sebagai identitas digital mereka, bukan melalui login yang dikontrol oleh perusahaan seperti Google atau Facebook.

Perbedaan Utama Web3 dan Web 2.0: Desentralisasi vs Sentralisasi

Perbedaan filosofis antara Web3 dan Web 2.0 sangat mendasar dan terletak pada konsep kepemilikan dan otoritas.

FiturWeb 2.0 (Internet Sekarang)Web3 (Internet Masa Depan)
Penyimpanan DataServer Sentral (Data disimpan oleh perusahaan)Blockchain Terdesentralisasi (Data didistribusikan di jaringan)
IdentitasLogin yang dikontrol Perusahaan (Google, Facebook)Dompet Kripto (Identitas yang dimiliki dan dikontrol pengguna)
MonetisasiPerusahaan mengambil sebagian besar keuntungan (Model iklan)Pengguna dan pencipta mendapatkan kompensasi langsung (ekonomi kreator)
Tata KelolaKeputusan dibuat oleh Direksi PerusahaanDibuat oleh komunitas melalui Organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAO)
KepemilikanPerusahaan memiliki platform dan data penggunaPengguna memiliki aset digital (NFT) dan suara dalam platform

Web 2.0 memberikan kenyamanan, tetapi dengan harga privasi dan kontrol data. Web3 bertujuan untuk mengembalikan kedaulatan data kepada pengguna, menciptakan ekosistem digital yang lebih adil dan transparan. Ketika Anda menggunakan media sosial Web 2.0, Anda adalah produknya; di Web3, Anda adalah pemegang sahamnya.

Contoh Web3 yang Paling Populer dan Konkret

ilustrasi apa itu web 3 contoh populer dan konkret - ultima markets

Dibalik pertanyaan apa itu Web3? ternyata jawabannya bukanlah hanya konsep teoritis; sudah ada berbagai aplikasi yang menggunakan teknologi ini, yang menunjukkan potensi besarnya.

a. Cryptocurrency dan Keuangan Terdesentralisasi (DeFi)

DeFi adalah contoh Web3 yang paling matang. Ini adalah ekosistem layanan keuangan (pinjam meminjam, perdagangan, asuransi) yang beroperasi tanpa perantara bank atau institusi tradisional, sepenuhnya berjalan di atas blockchain. Contohnya termasuk protokol seperti Aave atau Uniswap.

b. Non-Fungible Token (NFT)

NFT adalah aset digital unik yang kepemilikannya dicatat di blockchain. Mereka memberikan hak milik yang tidak dapat dipalsukan atas barang digital seperti karya seni, musik, item game, atau bahkan properti virtual. NFT adalah inti dari kepemilikan digital dalam Web3.

c. Metaverse dan Gaming Web3

Metaverse adalah dunia virtual yang mendalam dan interaktif. Dalam konteks Web3, Metaverse memungkinkan pengguna untuk memiliki tanah virtual (dalam bentuk NFT), menggunakan mata uang kripto untuk berdagang, dan memindahkan aset mereka (avatar, pakaian, item) antar game atau dunia yang berbeda (konsep interoperabilitas). Game Web3 sering menggunakan model Play-to-Earn (P2E), di mana pemain mendapatkan penghasilan nyata dari waktu dan usaha yang mereka investasikan.

d. Organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAO)

DAO adalah model tata kelola baru yang sepenuhnya transparan dan dikodekan dalam smart contracts (kontrak pintar) di blockchain. Anggota DAO yang memegang token tata kelola dapat memberikan suara pada keputusan operasional dan keuangan organisasi, menggantikan struktur perusahaan hierarkis tradisional.

Teknologi Utama yang Mendukung Ekosistem Web3

Web3 dibangun di atas tumpukan teknologi yang saling terkait, yang semuanya berpusat pada sifat terdistribusi dan kriptografi. Untuk menjawab pertanyaan apa itu Web3 Anda perlu memahami bahwa komponen-komponen ini sangat penting untuk memahami cara kerja Web3:

a. Blockchain

Blockchain adalah buku besar terdistribusi yang tidak dapat diubah (immutable). Setiap transaksi dikelompokkan menjadi “blok” dan diverifikasi oleh jaringan node, kemudian ditambahkan secara kronologis ke “rantai” yang ada. Ini memastikan data yang transparan dan aman tanpa otoritas pusat.

b. Kontrak Pintar (Smart Contracts)

Kini Kontrak Pintar adalah kode yang tersimpan di blockchain yang secara otomatis mengeksekusi perjanjian antara dua pihak tanpa perlu perantara ketika kondisi yang telah ditentukan terpenuhi. Kontrak pintar adalah fondasi untuk dApps, DAO, dan banyak protokol DeFi.

c. Kriptografi Kunci Publik

Setiap pengguna Web3 memiliki dompet kripto yang terdiri dari pasangan kunci: kunci publik (seperti alamat email Anda) dan kunci pribadi (seperti kata sandi Anda). Kunci publik memungkinkan orang lain mengirim aset kepada Anda, sedangkan kunci pribadi memberikan Anda satu-satunya kontrol atas aset tersebut. Ini adalah dasar dari identitas dan kepemilikan di Web3.

d. Protokol InterPlanetary File System (IPFS)

Di Web 2.0, data disimpan di server yang dapat “mati” atau disensor. IPFS adalah protokol penyimpanan data terdesentralisasi, yang berarti file didistribusikan ke banyak komputer dalam jaringan, membuatnya lebih tahan terhadap kegagalan atau sensor.

Apa itu Web3? Masa Depan dan Tantangannya

ilustrasi apa itu web3 tantangan dan masa depannya - ultima markets

Meskipun Web3 menawarkan visi internet yang lebih demokratis dan adil, adopsinya masih menghadapi tantangan signifikan yang harus diatasi sebelum dapat mencapai adopsi massal. Dibalik pertanyaan apa itu Web3, terdapat masa depan dan juga tantangan dalam menjawabnya.

Tantangan Adopsi

  1. Skalabilitas: Banyak blockchain utama (terutama Ethereum) masih berjuang dengan kecepatan transaksi yang lambat dan biaya yang tinggi (gas fees) selama periode permintaan tinggi. Solusi Layer 2 (seperti Optimism dan Arbitrum) sedang dikembangkan untuk mengatasi masalah ini.
  2. Pengalaman Pengguna (UX): Antarmuka Web3 masih jauh lebih rumit daripada aplikasi Web 2.0. Penggunaan dompet, pengelolaan seed phrase (frasa pemulihan), dan risiko kehilangan aset karena kesalahan pengguna membuat Web3 kurang dapat diakses oleh pengguna non-teknis.
  3. Regulasi: Pemerintah di seluruh dunia masih bergulat dengan cara mengatur aset kripto, DeFi, dan DAO. Ketidakpastian regulasi menghambat investasi dan inovasi dari pemain institusional besar.
  4. Keamanan: Meskipun blockchain secara inheren aman, bug pada smart contract, peretasan pada platform sentral (bursa), dan skema phishing masih menjadi risiko besar bagi pengguna.

Potensi Jangka Panjang

Terlepas dari tantangan, potensi Web3 sangat besar. Visi inti adalah menciptakan internet yang lebih terbuka, transparan, dan dapat dipercaya. Bayangkan ekosistem di mana:

  • Pencipta mendapatkan kompensasi yang adil dan langsung tanpa pemotongan besar oleh platform perantara.
  • Warga yang tinggal di bawah rezim otoriter dapat mengakses informasi dan berkomunikasi tanpa sensor pemerintah.
  • Pengguna memiliki kendali penuh atas identitas digital dan riwayat transaksi mereka.

Apa itu Web3 kini telah banyak dimengerti oleh penikmat teknologi. Karena, bukan sekadar peningkatan teknologi; ini adalah perubahan paradigma fundamental tentang bagaimana nilai, data, dan kekuasaan didistribusikan di dunia digital. Revolusi ini sedang berlangsung, mengubah internet dari tempat untuk “menggunakan” menjadi tempat untuk “memiliki”. Artikel berikutnya terkait Web3 bisa langsung Anda baca di Metaverse Crypto.

Penafian: Informasi yang disampaikan di sini disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak merupakan, serta tidak dapat dianggap sebagai, nasihat keuangan, investasi, hukum, atau nasihat profesional lainnya dalam bentuk apa pun. Setiap pernyataan atau pendapat yang tercantum dalam dokumen ini tidak dapat dianggap sebagai rekomendasi atau saran dari Ultima Markets atau pihak manapun terkait dengan produk investasi, strategi, atau transaksi tertentu. Pembaca dihimbau untuk tidak semata-mata bergantung pada isi dokumen ini dalam mengambil keputusan investasi, dan disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan independen yang kompeten.

Apa Itu Web3? Mendefinisikan Evolusi Internet
Perbedaan Utama Web3 dan Web 2.0: Desentralisasi vs Sentralisasi
Contoh Web3 yang Paling Populer dan Konkret
Teknologi Utama yang Mendukung Ekosistem Web3
Masa Depan dan Tantangan Web3